Sebanyak 50 siswa-siswi Kelas 12 SMAN 1 Cidahu mengikuti kegiatan Workshop dan Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Kuningan (STAIKu), di Aula SMA N 1 Cidahu, Kamis (9/02/2023).

Dalam kegiatan tersebut, STAIKu menghadirkan dua orang narasumber  yang kompeten di bidangnya. Kedua orang narasumber tersebut adalah Ifan Alwy, M.Psi., Psi, (Psikolog) dan Miftahly Nurrokhim, S.Pd., M.Pd. (Motivator sekaligus Kepala Jurusan Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam STAIKu).

Baca Juga: Dosen STAIKu Siap Akselerasi Menjadi Guru Besar

Kak Ifan, sapaan beliau sebagai psikolog, memahami betul kegelisahan yang sedang dirasakan oleh siswa-siswi kelas 12.

“Kalian sedang merasakan bingung dan gelisah memikirkan rencana kedepan setelah lulus sekolah nanti, apakah lanjut kuliah atau tidak? Jika pun kuliah, mau ambil jurusan apa?”

Psikolog yang memiliki klinik bernama Tabularasa tersebut mengatakan bahwa saat ini banyak sekali mahasiswa yang kuliah namun tidak sesuai dengan passion yang dimilikinya.

“Perlu diketahui, saat ini banyak sekali mahasiswa yang kuliah tidak sesuai dengan passionnya, kuliah tidak sesuai dengan minat bakatnya. Dampaknya apa kuliah tidak sesuai dengan passion yang dimiliki?, kuliahnya tidak maksimal. Akhirnya setelah lulus bingung harus ngapain dan menjadi pengangguran”.

Oleh karena itu, sangat penting untuk kenali potensi diri, melakukan riset dan memikirkan matang-matang  dalam mengambil jurusan kuliah agar sesuai dengan passion.

“Amat penting untuk kenali potensi diri, kemudian melakukan riset dan pikirkan dengan matang jurusan yang akan dipilih agar ketika perkuliahan nanti bisa maksimal”.

“Ketika kuliah sesuai potensi diri serta maksimal dalam proses perkuliahannya, kalian akan dibayar mahal ketika lulus nanti”. Kak Ifan menambahkan.

Sementara itu, Miftahly Nurrokhim menerangkan bahwa pentingnya menjadi expert agar bisa dibayar mahal setelah lulus kuliah nanti.

“Agar kalian dibayar mahal ketika setelah lulus kuliah, kalian harus expert dibidangnya. Untuk itu, dibutuhkan waktu 10.000 jam latihan agar seseorang menjadi expert dibidangnya.”

Setelah di kalkulasikan, untuk mencapai  10.000 jam latihan agar menjadi expert, dibutuhkan waktu lebih kurang  4 tahun.

“Perlu waktu lebih kurang 4 tahun agar kalian menjadi expert. Itu artinya, sejak kalian masuk kuliah, kalian harus maksimalkan dan manfaatkan waktu kuliah selama 4 tahun agar ketika lulus nanti kalian sudah menjadi expert dibidangnya”.

Motivator yang sudah mengisi acara diberbagai wilayah di Indonesia tersebut mengatakan bahwa Prodi Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam di STAIKu menjadi prodi Bimbingan Konseling pertama yang ada di Kabupaten Kuningan.

“Prodi Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam di STAIKu menjadi prodi Bimbingan Konseling pertama yang ada di Kabupaten Kuningan. Jadi, kalian tidak perlu jauh-jauh keluar kota untuk melanjutkan pendidikan Bimbingan Konseling, kami hadir di tengah-tengah kalian.”

Di akhir penyampaiannya, sebagai Ketua Jurusan Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam di STAIKu, Miftahly siap membimbing mahasiswanya.

“Jika kalian memilih Jurusan Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam di STAIKu, saya siap lahir batin membimbing kalian menjadi expert ketika lulus nanti”.

Dalam kesempatan yang sama, Dedy Setiawan selaku Ketua STAIKu menerangkan bahwa pendidikan akan terus berlangsung bagi umat manusia.

“Manusia itu terus beregenerasi, oleh karenanya, pendidikan akan terus berlangsung sampai akhir kehidupan umat manusia”.

Salah satu Ketua Perguruan Tinggi termuda di Indonesia tersebut menambahkan pentingnya untuk memilih lembaga pendidikan yang berkualitas.

“Penting bagi kalian untuk memilih pendidikan yang berkualitas, untuk itu, STAIKu hadir dan menjadi pilihan terbaik untuk melanjutkan pendidikan kalian di Perguruan Tinggi. Kami siap menciptakan lulusan terbaik”.

STAIKu sendiri memiliki 3 program studi terbaik. Ketiga program studi tersebut adalah Ekonomi Syariah, Pendidikan Islam Anak Usia dini, serta Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam.

Leave a Comment