Seni Mengatur Keuangan untuk Anak Muda

Admin STAIKU

Di masa muda, banyak godaan finansial yang menggoda, mulai dari gaya hidup kekinian hingga keinginan untuk memenuhi semua keinginan. Tak jarang, hal ini membuat keuangan menjadi tidak terkontrol dan berujung pada masalah di kemudian hari.

Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk belajar mengelola keuangan dengan baik. Kabar baiknya, membangun kebiasaan finansial yang sehat tidaklah sesulit yang dibayangkan.

Berikut ini akan menjadi panduan lengkapmu dalam seni mengatur keuangan, dilengkapi dengan contoh dan kasus nyata, serta tips untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

1. Memahami Kondisi Keuanganmu Saat Ini

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk mengetahui gambaran kondisi keuanganmu saat ini. Lakukan langkah-langkah berikut:

  • Catat seluruh pemasukanmu

Gaji, allowance, bonus, penghasilan dari usaha sampingan, dan lain sebagainya.

  • Catat seluruh pengeluaranmu

Sewa tempat tinggal, tagihan, biaya makan, transportasi, pulsa, hiburan, dan lain sebagainya.

  • Hitung selisih antara pemasukan dan pengeluaranmu:
    • Positif: Kamu memiliki dana surplus yang bisa ditabung atau diinvestasikan.
    • Negatif: Kamu mengalami defisit keuangan dan perlu mencari cara untuk menyeimbangkannya.

2. Menentukan Tujuan Keuangan

Apa yang ingin kamu capai dengan keuanganmu? Apakah kamu ingin membeli rumah, mobil, travelling ke luar negeri, atau pensiun dini? Tetapkan tujuan keuangan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound) untuk membantumu fokus dan termotivasi.

Contoh:

  • Tujuan jangka pendek: Menabung untuk membeli gadget baru dalam waktu 3 bulan.
  • Tujuan jangka panjang: Menabung untuk membeli sepeda motor dalam waktu 5 tahun.

3. Analisis Pengeluaran dan Identifikasi Kebocoran Dana

Setelah mencatat pemasukan dan pengeluaran, lakukan analisis untuk melihat kemana larinya uangmu. Perhatikan pos-pos pengeluaran yang memakan banyak biaya. Apakah ada pengeluaran yang bisa dihemat?

Contoh:

  • Alih-alih membeli kopi kekinian setiap hari, cobalah membuat kopi sendiri di rumah.
  • Manfaatkan transportasi umum atau bersepeda untuk menghemat biaya bensin.
  • Carilah paket internet yang lebih hemat atau gunakan wifi gratis di tempat umum.
  • Batasi pembelian impulsif dan hindari FOMO (Fear of Missing Out).
Baca juga: Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak

4. Membuat Anggaran yang Realistis dan Tepat Sasaran

Berdasarkan analisis pengeluaran, buatlah anggaran bulanan yang realistis dan sesuai dengan kemampuanmu. Anggaran ini harus mencakup semua kebutuhan dan keinginanmu, seperti tagihan, makanan, transportasi, hiburan, dan tabungan. Pastikan untuk menyisihkan 10-20% dari penghasilanmu untuk ditabung.

Tips Membuat Anggaran:

  • Gunakan metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk kebutuhan sekunder, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
  • Gunakan aplikasi pencatat keuangan untuk membantumu melacak pengeluaran dan anggaran.
  • Tinjau kembali anggaramu secara berkala dan sesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan penghasilanmu.

5. Menabung untuk Masa Depan yang Terjamin

Menabung adalah hal yang krusial untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, mobil, atau pensiun.

Tips Menabung:

  • Buatlah rekening tabungan khusus untuk tujuan keuanganmu.
  • Lakukan transfer otomatis dari rekening gajimu ke rekening tabungan secara berkala.
  • Ikuti program tabungan berhadiah atau deposito untuk mendapatkan keuntungan tambahan.
  • Carilah celah untuk menabung lebih banyak, seperti mengurangi pengeluaran yang tidak penting.

6. Menerapkan Tips Hemat dan Bijak Berbelanja

  • Masak di rumah

Memasak di rumah jauh lebih hemat daripada makan di luar.

  • Gunakan transportasi umum

Transportasi umum lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan pribadi.

  • Cari hiburan murah atau gratis

Ada banyak cara untuk bersenang-senang tanpa harus mengeluarkan banyak uang, seperti menonton film di rumah, berolahraga di taman, atau mengunjungi tempat wisata gratis.

  • Belanja dengan Cerdas

Buatlah daftar belanja dan patuhi itu. Hindari membeli barang yang tidak kamu butuhkan. Sebelum membeli sesuatu, bandingkan harga di beberapa tempat.

  • Manfaatkan promo dan diskon

Banyak toko dan platform online yang menawarkan promo dan diskon menarik.

  • Hindari berutang

Utang bisa menjadi beban keuangan yang besar. Hindari berutang sebisa mungkin, terutama untuk hal-hal yang tidak penting.

Baca juga: Peran Mahasiswa PIAUD dalam Pengembangan Anak Usia Dini

7. Mencari Penghasilan Tambahan

Di era digital ini, banyak peluang untuk menambah penghasilan dengan usaha sampingan. Berikut beberapa ide mencari penghasilan tambahan:

  • Menjadi freelancer

Kamu bisa menawarkan jasamu di bidang yang kamu kuasai, seperti desain grafis, penulisan artikel, atau penerjemahan.

  • Menjual barang preloved

Punya barang-barang yang tidak terpakai? Kamu bisa menjual di platform online seperti OLX atau Carousell.

  • Menjadi tutor

Kamu bisa mengajar mata pelajaran yang kamu kuasai kepada anak-anak sekolah.

  • Membuat konten online

Cobalah membuat konten di YouTube, Instagram, atau TikTok dan mendapatkan penghasilan dari iklan atau endorsement.

  • Menjadi driver ojek online atau taksi online

Disaat kamu sedang free, kamu bisa menjadi driver ojek online. Di era sekarang, ojek online menjadi sangat penting untuk mobilisasi bagi sebagian orang. Jadi, manfaatkan peluang yang ada.

  • Membuka bisnis online

Kamu bisa mencoba bisnis online seperti dropshipping atau online shop. Searching di google, youtube atau lihat dari konten creator, banyak sekali tips dan trik membuka bisnis online.

  • Membuka usaha

Sebagai anak muda kamu harus kreatif dan manfaatkan setiap peluang, termasuk membuka usaha. Carilah usaha sampingan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu.

Lakukan riset pasar untuk mengetahui peluang dan target pasar yang tepat. Manfaatkan platform online dan media sosial untuk mempromosikan usahamu.Tetap fokus pada studi atau pekerjaan utamamu.

8. Contoh Studi Kasus

Rani Anggraeni, seorang mahasiswi yang berusia 20 tahun. Rani memiliki penghasilan bulanan sebagai Guru PAUD ditambah uang jajan dari orang tua sebesar Rp 2.000.000. Dia ingin menabung untuk membeli laptop baru seharga Rp 4.800.000. Berapa bulan Rani bisa membeli laptop tersebut jika anggaran keuangannya menggunakan metode 50/30/20?

Jawab:

Berdasarkan kasus diatas, Rani menggunakan metode keuangan 50/30/20. 50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk kebutuhan sekunder, dan 20% untuk tabungan membeli laptop. Berikut penghitungannya:

  • Kebutuhan Pokok 50%:

50% x Rp. 2.000.000 : 100 = Rp. 1.000.000

  • Kebutuhan Sekunder 30%

30% x Rp. 2.000.000 : 100 = Rp. 600.000

  • Tabungan 20%

20% x Rp. 2.000.000 : 100 = Rp. 400.000

Berdasarkan perhitungan diatas, maka:

  • Pengeluaran Rani: Rp 1.600.000 (Jika mengacu pada analisis pengeluaran, pengeluaran tersebut harus cukup untuk kebutuhan pokok, transportasi, hiburan, dan lainnya)
  • Tabungan Rani Perbulan: Rp 400.000 (20% dari penghasilan)
  • Sisa: Rp 0.000
  • Rani Membeli laptop

Harga Laptop Rp. 4.800.000 : Rp. 400.000 (Tabungan perbulan) = 12 Bulan

Jadi, Rani harus menabung selama 12 Bulan untuk bisa membeli laptop tesebut secara tunai.

Jika Rani ingin membeli laptop tersebut lebih cepat, Dia bisa mencari usaha sampingan seperti menjadi tutor online, menjual camilan buatan sendiri atau mencari usaha sampingan lainnya.

Kesimpulan

Mengelola keuangan dengan baik adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Kuncinya adalah disiplin, konsisten, dan memiliki tujuan keuangan yang jelas.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu bisa mencapai tujuan keuanganmu dan membangun masa depan yang stabil.

Related Post

Tinggalkan komentar