STAI Kuningan telah menerima Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) PTKIS Kopertais Wilayah II Jawa Barat, dengan visitor Dr. H. Ujang Dedih, M.Pd selaku Wakor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan. Serta Dede Ganda Saputra selaku Pendamping 1 di Aula Lt. 2 STAI Kuningan. Kamis, 13 Juli 2023.

Tim Monev diterima langsung oleh Ketua, Wakil Ketua I dan II, Ketua Senat serta seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan STAI Kuningan dan Pembina Yayasan Darul Ulum Indonesia.

Dalam sambutannya Ketua STAI Kuningan Dedy Setiawan, ME. menyampaikan sangat berterimakasih dan merespon positif atas kunjungan Tim Monev PTKIS Kopertais Wilayah II Jawa Barat. Selain itu, Ketua STAI Kuningan menjelaskan profil STAI Kuningan.

“STAI Kuningan berada dibawah naungan Yayasan Darul Ulum Indonesia dan berdiri pada tanggal 4 Agustus 2022 berdasarkan SK Kemenag No. 834 Tahun 2022”.

Meskipun STAI Kuningan merupakan kampus yang baru berdiri, ketiga Program Studinya telah mendapatkan Akreditasi Baik dari BAN-PT serta telah memiliki jurnal dan menjalin kerjasama baik nasional dan internasional.

“Ketiga Program Studi yakni Ekonomi Syariah, Bimbingan Konseling Pendidikan Islam serta Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI Kuningan telah memperoleh Akreditasi Baik dari BAN PT. STAI Kuningan juga menerapkan digitalisasi dalam Sistem Informasi dan Akademik. Selain itu, STAI Kuningan memiliki Jurnal Nasional dan Internasional. Bahkan, STAI Kuningan telah menjalin 13 kerjasama baik lokal, nasional serta internasional”. Ucap Dedy Setiawan, ME.

Lebih lanjut, Ketua STAI Kuningan menjelaskan rencana strategis serta Road Map STAI Kuningan. “STAI Kuningan ingin menjadi IAI Kuningan tahun 2026 serta menjadi Universitas Islam Kuningan Tahun 2028. Untuk itu, kami memohon saran dan masukan dari Tim Monev agar STAI Kuningan bisa bertransformasi sesuai Road Map yang telah dibuat”.

Sementara, Pembina Yayasan Darul Ulum Indonesia, Dr. Taufik Ridwan M.Hum menyampaikan STAI Kuningan menjadi kampus masa depan di Kuningan.

“STAI Kuningan telah memiliki lahan seluas 5.000 m2. Kami ingin membangun peradaban di Kuningan. Dan STAI Kuningan menjadi kampus masa depan di Kuningan”.

Dr. Taufik Ridwan M.Hum juga menerangkan relasi dan sinergitas antara Yayasan Darul Ulum Indonesia  dengan STAI Kuningan.

“Yayasan Darul Ulum Indonesia  dengan STAI Kuningan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam pengelolaan STAI Kuningan, Yayasan Darul Ulum Indonesia sebagai badan penyelenggara, dan Ketua sebagai badan pengelola yang merupakan determinan pokok yang bersifat integratif”.

“Yayasan Darul Ulum Indonesia juga ingin melakukan percepatan, yakni bidang keuangan, sumber daya manusia, infrastruktur, teknologi informasi komunikasi, dan branding strategy”. Pembina Yayasan DaruI Ulum Indonesia menambahkan.

Sementara, Tim Monev, Dr. H. Ujang Dedih, M.Pd mengapresiasi sinergitas antara Yayasan Darul Ulum Indonesia dengan STAI Kuningan dan kemajuan yang dimiliki STAI Kuningan.

“Saya mengapresiasi sinergitas antara Yayasan Darul Ulum Indonesia dengan STAI Kuningan, karena kunci kemajuan itu ditentukan oleh relasi antara Yayasan Darul Ulum Indonesia dengan STAI Kuningan itu sendiri. Saya juga mengapresiasi bahwa masih terdapat Sekolah Tinggi yang memiliki sistem akademik yang serba digital serta memiliki publikasi  jurnal ilmiah. Ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan tentu akan dinilai oleh BAN-PT sebagai kemajuan.”

“Dari proses monitoring dan evaluasi ini ada beberapa hal yang akan dilaporkan, Standar Mutu akan dilaporkan untuk mengetahui apakah PTKIS berkembang atau tidak atau bahkan turun. Selain itu, terdapat hal lain yang turut dilaporkan diantaranya Sumber Daya Manusia, NIDN, Jabatan Fungsional Dosen, Sertifikasi Dosen serta Karya Dosen (Karya Tulis Ilmiah serta Penelitian).” Dr. Ujang Dedih, M.Pd menambahkan.

Diakhir pemarannya, Dr. H. Ujang Dedih M.Pd sebagai visitor Tim Monev menyampaikan beberapa syarat perubahan bentuk Sekolah Tinggi.

“Untuk menjadi institut minimal terdapat 3 dosen yang bergelar doktor, memiliki 2 fakutas dan 4 prodi (akreditasi baik sekali), mahasiswanya berjumlah minimal 480 orang dan memiliki lahan seluas 8000m2. Sedangkan untuk menjadi universitas minimal 6 dosen bergelar doktor, memiliki 3 fakultas 6 prodi serta mahasiswanya berjumlah 1000 orang. Ini merupakan syarat-syarat yang harus terpenuhi, dan sekarang banyak sekali Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS) yang ingin berubah bentuk namun terkendala syarat-syarat tersebut.”

Kegiatan monev ini diakhiri dengan penyerahan cenderamata kepada Tim Monev serta foto bersama.

Leave a Comment