Berikut adalah artikel lengkap dan informatif berjudul “Tips Menyusun Proposal Penelitian yang Baik”, cocok untuk mahasiswa S1, S2, atau peneliti pemula yang sedang mempersiapkan proposal ilmiah.
Tips Menyusun Proposal Penelitian yang Baik
Proposal penelitian adalah dokumen penting yang berisi rancangan awal penelitian yang akan dilakukan. Di tingkat perguruan tinggi, proposal ini biasanya menjadi syarat sebelum melanjutkan ke penulisan skripsi, tesis, atau disertasi.
Proposal yang baik bukan hanya lengkap secara struktur, tetapi juga jelas, logis, dan relevan dengan masalah yang diteliti. Artikel ini akan membahas tips praktis dalam menyusun proposal penelitian yang efektif dan berkualitas.
Struktur Umum Proposal Penelitian
Meskipun bisa bervariasi tergantung institusi, struktur umum proposal meliputi:
- Judul Penelitian
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Tinjauan Pustaka
- Kerangka Teori/Kerangka Pemikiran
- Hipotesis (jika kuantitatif)
- Metode Penelitian
- Jadwal dan Anggaran (opsional)
- Daftar Pustaka
Tips Menyusun Proposal Penelitian yang Baik
1. Mulai dari Permasalahan Nyata
Pilih topik yang:
- Sedang menjadi isu aktual
- Belum banyak diteliti
- Dapat dikaji secara ilmiah
Contoh: “Minat siswa terhadap pembelajaran IPS rendah akibat metode konvensional.”
2. Tentukan Fokus dan Batasan Penelitian
Jangan terlalu luas. Pilih fokus yang spesifik dan terukur.
❌ “Pengaruh Internet terhadap Pendidikan”
✅ “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Google Classroom terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP X”
3. Gunakan Referensi Teoritis yang Relevan dan Terkini
Pastikan kamu menyertakan:
- Teori yang mendukung penelitian
- Sumber dari jurnal ilmiah, buku akademik, dan artikel relevan
- Minimal 3–5 referensi utama dalam proposal awal
Gunakan Google Scholar, Mendeley, atau Zotero untuk manajemen referensi.
4. Tulis Rumusan Masalah dalam Bentuk Pertanyaan
Contoh rumusan masalah:
- Bagaimana pengaruh penggunaan media video terhadap minat belajar siswa?
- Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media interaktif dan yang tidak?
5. Tujuan dan Manfaat Harus Selaras
- Tujuan: Apa yang ingin dicapai? (biasanya menjawab rumusan masalah)
- Manfaat: Apa dampak praktis atau teoritis dari penelitianmu?
6. Tentukan Metode Penelitian yang Sesuai
Sesuaikan dengan jenis data dan tujuan:
- Kualitatif: jika ingin menggali makna, persepsi, fenomena
- Kuantitatif: jika ingin menguji hipotesis, hubungan antar variabel
- Mix Method: gabungan keduanya
Sertakan populasi, sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
7. Buat Jadwal Penelitian yang Realistis
Gunakan bentuk tabel atau bagan Gantt Chart. Buat estimasi waktu tiap tahapan:
- Bulan 1–2: Studi Pustaka & Revisi Proposal
- Bulan 3: Pengambilan Data
- Bulan 4–5: Analisis dan Penulisan
8. Periksa Plagiarisme dan Format
- Cek plagiarisme sebelum diajukan
- Gunakan format penulisan yang ditentukan oleh kampus (font, margin, spasi, dll.)
- Gunakan bahasa akademik yang baku, hindari kalimat ambigu atau terlalu informal
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
| No | Kesalahan Umum | Solusi Praktis |
| 1 | Judul terlalu panjang atau umum | Gunakan kalimat efektif dan spesifik |
| 2 | Tidak konsisten antara rumusan dan tujuan | Selaraskan tujuan dengan rumusan masalah |
| 3 | Kurang literatur pendukung | Tambah referensi jurnal dan buku ilmiah |
| 4 | Metode tidak sesuai dengan tujuan penelitian | Konsultasikan dengan dosen pembimbing |
Contoh Judul dan Rumusan Masalah Singkat
Judul: Pengaruh Penggunaan Media Canva terhadap Kreativitas Siswa dalam Mata Pelajaran IPS
Rumusan Masalah: Apakah penggunaan media Canva berpengaruh terhadap kreativitas siswa kelas VIII SMP X?
Penutup
Proposal penelitian bukan hanya syarat administratif, tapi fondasi awal penelitian ilmiah yang berkualitas. Dengan struktur yang rapi, fokus yang tajam, dan referensi yang kuat, proposalmu akan lebih mudah diterima dan dilanjutkan ke tahap skripsi, tesis, atau publikasi.
FAQ
1. Apakah boleh menulis proposal dulu baru menentukan judul?
Bisa, asalkan proposal tersebut tetap fokus pada satu topik yang ingin diteliti.
2. Apakah harus menyertakan hipotesis?
Hanya untuk penelitian kuantitatif. Jika kualitatif, cukup fokus pada pertanyaan penelitian.
3. Berapa jumlah referensi minimal dalam proposal?
Rata-rata 10–20 referensi awal, tergantung kedalaman kajian pustaka.
4. Apakah proposal boleh pakai referensi dari internet?
Boleh, asal dari sumber akademik (jurnal, ebook, Google Scholar), bukan blog pribadi.
Contoh Proposal Penelitian
[HALAMAN JUDUL]
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PENGGUNAAN TIKTOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
(Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya)
Diajukan sebagai Prasyarat Pengajuan Skripsi
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
[Nama Lengkap Mahasiswa]
[NIM (https://www.google.com/search?q=Nomor Induk Mahasiswa)]
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS [Nama Fakultasmu]
UNIVERSITAS [Nama Universitasmu]
2025
[LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL]
(Catatan: Lembar pengesahan ini biasanya berisi tanda tangan calon pembimbing dan/atau Ketua Program Studi setelah proposal disetujui, sesuai format universitas masing-masing.)
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
Judul Penelitian:
PENGARUH PENGGUNAAN TIKTOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
(Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya)
Oleh:
[Nama Lengkap Mahasiswa]
[NIM]
Proposal penelitian ini telah disetujui pada:
Hari/Tanggal : [Contoh: Jumat, 4 Juli 2025]
Disetujui Oleh:
Calon Dosen Pembimbing I,
(Tanda Tangan & Nama Lengkap Dosen)
[NIDN Dosen]
Calon Dosen Pembimbing II,
(Tanda Tangan & Nama Lengkap Dosen)
[NIDN Dosen]
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi,
(Tanda Tangan & Nama Lengkap Ketua Prodi)
[NIDN Ketua Prodi]
[DAFTAR ISI]
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL ………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Penelitian ………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………. 3
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………….. 3
1. Manfaat Teoritis …………………………………………………………………….. 3
2. Manfaat Praktis ……………………………………………………………………… 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………… 4
A. Penelitian Terdahulu ……………………………………………………………………. 4
B. Konsep Media Sosial TikTok ………………………………………………………….. 5
1. Pengertian TikTok …………………………………………………………………. 5
2. Fitur-fitur TikTok …………………………………………………………………… 6
3. Karakteristik Pengguna TikTok (Remaja) …………………………………… 6
C. Konsep Minat Belajar …………………………………………………………………… 7
1. Pengertian Minat Belajar …………………………………………………………. 7
2. Indikator Minat Belajar …………………………………………………………… 7
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ………………………… 8
D. Mata Pelajaran Sejarah ………………………………………………………………… 8
E. Hubungan TikTok dengan Minat Belajar Sejarah ……………………………… 9
F. Kerangka Pikir Penelitian ……………………………………………………………… 9
G. Hipotesis Penelitian …………………………………………………………………….. 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………………….. 11
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ………………………………………………….. 11
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………………………….. 11
C. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………………………… 12
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………………………………….. 12
1. Variabel Independen: Penggunaan TikTok (X) ………………………….. 12
2. Variabel Dependen: Minat Belajar Sejarah (Y) ………………………….. 13
E. Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………….. 13
1. Angket/Kuesioner …………………………………………………………………. 13
2. Observasi (Opsional) ……………………………………………………………… 14
3. Dokumentasi (Opsional) ………………………………………………………… 14
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………………………………………….. 14
G. Teknik Analisis Data …………………………………………………………………… 15
1. Statistik Deskriptif ………………………………………………………………… 15
2. Uji Asumsi Klasik …………………………………………………………………. 15
3. Analisis Regresi Linier Sederhana …………………………………………… 16
H. Jadwal Penelitian ……………………………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 17
[ISI PROPOSAL PENELITIAN – CONTOH SEBAGIAN KECIL]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Salah satu fenomena yang paling menonjol adalah penetrasi media sosial, khususnya TikTok, yang telah menjadi platform favorit di kalangan remaja, termasuk siswa sekolah menengah pertama. Data dari [sebutkan sumber data, misal: survei APJII 2023] menunjukkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia didominasi oleh kelompok usia muda, dengan TikTok menduduki peringkat teratas dalam hal popularitas dan durasi penggunaan harian.
TikTok, dengan format video pendek yang interaktif dan algoritma yang personalisasi, menawarkan konten yang sangat beragam, mulai dari hiburan, edukasi, hingga informasi. Berbagai konten edukatif, termasuk yang membahas sejarah, kini banyak ditemukan di TikTok. Hal ini menimbulkan pertanyaan menarik mengenai potensi platform ini dalam memengaruhi minat belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran yang sering dianggap kurang menarik seperti Sejarah. Minat belajar adalah aspek krusial yang sangat memengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, mereka cenderung lebih aktif, fokus, dan termotivasi untuk memahami materi (Slameto, 2010).
Namun, penggunaan TikTok yang berlebihan juga memicu kekhawatiran akan potensi distraksi dan penurunan konsentrasi belajar (Primack et al., 2017). Beberapa studi mengindikasikan adanya hubungan antara penggunaan media sosial yang intens dengan penurunan minat terhadap aktivitas akademik konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara lebih mendalam tentang pengaruh penggunaan TikTok terhadap minat belajar siswa SMP pada mata pelajaran Sejarah. Studi ini akan difokuskan pada siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya, untuk mendapatkan gambaran yang spesifik dan relevan dengan konteks lokal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana tingkat penggunaan TikTok di kalangan siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya?
- Bagaimana tingkat minat belajar Sejarah di kalangan siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya?
- Apakah terdapat pengaruh penggunaan TikTok terhadap minat belajar siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya pada mata pelajaran Sejarah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
- Untuk mendeskripsikan tingkat penggunaan TikTok di kalangan siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya.
- Untuk mendeskripsikan tingkat minat belajar Sejarah di kalangan siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya.
- Untuk menganalisis pengaruh penggunaan TikTok terhadap minat belajar siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya pada mata pelajaran Sejarah.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis:
- Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan di bidang Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai dampak media sosial terhadap perilaku belajar.
- Memberikan kontribusi pada pengembangan teori komunikasi media baru dan psikologi pendidikan terkait minat belajar.
- Manfaat Praktis:
- Bagi Siswa: Memberikan pemahaman tentang bagaimana penggunaan TikTok yang bijak dapat mendukung minat belajar.
- Bagi Guru Sejarah: Memberikan insight mengenai potensi dan tantangan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran alternatif.
- Bagi Orang Tua: Memberikan informasi untuk mengelola dan mengawasi penggunaan TikTok pada anak remaja.
- Bagi Peneliti Selanjutnya: Dapat menjadi referensi atau dasar untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai topik serupa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya telah mengkaji hubungan antara media sosial dan minat belajar. [Nama Peneliti 1] (2020) dalam penelitiannya “Pengaruh Penggunaan Instagram terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA” menemukan bahwa penggunaan Instagram yang positif dan terarah dapat meningkatkan motivasi belajar. Namun, penelitian tersebut tidak secara spesifik membahas platform TikTok dan minat belajar pada mata pelajaran tertentu.
Penelitian lain oleh [Nama Peneliti 2] (2021) berjudul “Dampak Penggunaan Gadget terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMP” menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menurunkan konsentrasi belajar. Meskipun relevan, penelitian ini tidak mengukur minat belajar dan tidak fokus pada satu platform media sosial seperti TikTok.
[Nama Peneliti 3] (2022) melakukan studi tentang “Pemanfaatan YouTube sebagai Media Pembelajaran Sejarah” dan menemukan adanya peningkatan minat belajar siswa. Penelitian ini mendukung gagasan bahwa konten visual dan audio dapat menarik minat pada mata pelajaran Sejarah, namun berbeda dengan karakteristik TikTok yang lebih pada konten user-generated dan fitur interaktifnya.
Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu, masih terdapat kesenjangan penelitian yang belum terisi, yaitu secara spesifik mengkaji pengaruh platform TikTok yang memiliki karakteristik unik (video pendek, FYP, challenge) terhadap minat belajar siswa SMP pada mata pelajaran Sejarah yang sering dianggap kering. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan tersebut.
B. Konsep Media Sosial TikTok
1. Pengertian TikTok
TikTok adalah aplikasi media sosial berbasis video pendek yang memungkinkan penggunanya untuk membuat, mengedit, dan berbagi klip video singkat berdurasi 15 detik hingga 10 menit, dilengkapi dengan musik, filter, dan efek khusus (TikTok Official, 2023). Aplikasi ini populer berkat algoritma For You Page (FYP) yang sangat personalisasi, menampilkan konten sesuai minat pengguna.
2. Fitur-fitur TikTok
Fitur-fitur utama TikTok meliputi: [sebutkan fitur, misal: For You Page (FYP), pembuatan video (musik, efek, filter), duet, stitch, live streaming, komentar, like, share].
3. Karakteristik Pengguna TikTok (Remaja)
Remaja merupakan demografi pengguna TikTok terbesar. Mereka tertarik pada TikTok karena [sebutkan alasan, misal: konten kreatif, tren yang cepat berubah, kesempatan berekspresi, validasi sosial dari likes dan komentar] (Boyd, 2014).
C. Konsep Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar adalah kecenderungan atau keinginan kuat siswa untuk terlibat dan fokus pada aktivitas belajar, ditandai dengan rasa senang, perhatian, dan ketertarikan terhadap materi pelajaran (Slameto, 2010).
2. Indikator Minat Belajar
Menurut [sebutkan ahli, misal: Sardiman, 2011], indikator minat belajar meliputi:
* Perasaan senang saat belajar.
* Perhatian terhadap materi pelajaran.
* Keinginan untuk memahami materi lebih dalam.
* Keterlibatan aktif dalam proses belajar.
* Daya tahan atau ketekunan dalam belajar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar bisa internal (motivasi, bakat, kondisi fisik) dan eksternal (lingkungan belajar, metode pengajaran, media pembelajaran, fasilitas) (Dimyati & Mudjiono, 2009).
D. Mata Pelajaran Sejarah
Mata pelajaran Sejarah di sekolah bertujuan untuk menanamkan pemahaman tentang peristiwa masa lalu, menumbuhkan kesadaran kebangsaan, dan membentuk karakter berpikir kronologis serta kritis (Kemendikbud, 2016). Namun, mata pelajaran ini sering dianggap monoton jika disampaikan dengan metode yang konvensional.
E. Hubungan TikTok dengan Minat Belajar Sejarah
[Jelaskan secara teoritis bagaimana TikTok bisa memengaruhi minat belajar Sejarah. Misal: Konten Sejarah di TikTok yang dikemas secara kreatif (misal: simulasi sejarah, fakta unik, storytelling visual) dapat meningkatkan engagement siswa, membuat materi terasa lebih relevan dan menarik, sehingga memicu minat belajar.]
F. Kerangka Pikir Penelitian
(Gambarkan diagram alur hubungan antar variabel. Misalnya):
Penggunaan TikTok (X)
(Indikator: Durasi Penggunaan,
Jenis Konten yang Ditonton,
Keterlibatan Interaksi)
|
v
Minat Belajar Sejarah (Y)
(Indikator: Perasaan Senang,
Perhatian, Keinginan Memahami,
Keterlibatan Aktif, Ketekunan)
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Terdapat pengaruh positif penggunaan TikTok terhadap minat belajar siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya pada mata pelajaran Sejarah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif (kausal). Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan mencari hubungan sebab-akibat (pengaruh) antara variabel penggunaan TikTok dengan minat belajar Sejarah, yang datanya akan diukur secara numerik dan dianalisis menggunakan metode statistik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian: SMPN 1 Maju Jaya, [Alamat Lengkap SMPN 1 Maju Jaya, misal: Jl. Raya Pendidikan No. 123, Kota Maju, Provinsi X].
Waktu Penelitian: Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama [jumlah bulan, misal: 2 bulan], terhitung sejak [bulan/tahun, misal: Agustus 2025] hingga [bulan/tahun, misal: September 2025].
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi: Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya pada tahun ajaran [tahun ajaran, misal: 2025/2026], yang berjumlah sekitar [jumlah populasi, misal: 200 siswa].
Sampel: Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah [sebutkan teknik sampling, misal: Proportional Random Sampling atau Purposive Sampling].
(Jika Proportional Random Sampling): Dengan menggunakan rumus [rumus sampel, misal: Slovin] dengan tingkat kesalahan [persentase kesalahan, misal: 5%], diperoleh jumlah sampel sebanyak [jumlah sampel, misal: 133 siswa]. Sampel akan dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah siswa di setiap kelas VIII.
(Jika Purposive Sampling): Kriteria sampel adalah siswa Kelas VIII SMPN 1 Maju Jaya yang aktif menggunakan TikTok minimal [durasi, misal: 1 jam per hari] dan telah mengikuti pelajaran Sejarah selama [durasi, misal: satu semester].
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Independen: Penggunaan TikTok (X)
* Definisi Konseptual: Penggunaan TikTok adalah aktivitas individu dalam mengakses, berinteraksi, dan memanfaatkan platform media sosial TikTok untuk berbagai tujuan.
* Definisi Operasional: Penggunaan TikTok diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut, dengan skala likert [jumlah skala, misal: 1-5]:
* Durasi Penggunaan: Waktu rata-rata yang dihabiskan siswa setiap hari di TikTok (misal: <1 jam, 1-2 jam, >2 jam).
* Frekuensi Penggunaan: Seberapa sering siswa membuka aplikasi TikTok dalam sehari.
* Jenis Konten yang Ditonton: Proporsi konten edukatif (khususnya sejarah) yang dikonsumsi dibandingkan konten hiburan.
* Keterlibatan Interaksi: Seberapa aktif siswa berinteraksi (like, comment, share, membuat konten) di TikTok.
2. Variabel Dependen: Minat Belajar Sejarah (Y)
* Definisi Konseptual: Minat belajar Sejarah adalah kecenderungan psikologis siswa untuk memiliki perhatian, rasa senang, dan ketekunan dalam mempelajari materi Sejarah.
* Definisi Operasional: Minat belajar Sejarah diukur melalui indikator-indikator berikut, dengan skala likert [jumlah skala, misal: 1-5]:
* Perasaan Senang: Tingkat kesenangan siswa saat mempelajari Sejarah.
* Perhatian: Tingkat konsentrasi siswa terhadap materi Sejarah.
* Keinginan Memahami: Dorongan internal untuk mencari tahu lebih dalam tentang topik Sejarah.
* Keterlibatan Aktif: Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran Sejarah.
* Ketekunan: Daya tahan siswa dalam menyelesaikan tugas atau membaca materi Sejarah.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Angket/Kuesioner:
* Sumber Data: Data primer, dikumpulkan langsung dari responden (siswa).
* Isi: Kuesioner akan berisi pertanyaan tertutup dengan skala Likert untuk mengukur variabel penggunaan TikTok dan minat belajar Sejarah.
* Distribusi: Kuesioner akan disebarkan secara online (misal: Google Forms) atau offline di kelas (dengan izin sekolah).
2. Observasi (Opsional):
* Sumber Data: Data primer, dilakukan untuk mengamati langsung perilaku siswa terkait penggunaan gadget di lingkungan sekolah dan interaksi mereka dalam pembelajaran Sejarah.
3. Dokumentasi (Opsional):
* Sumber Data: Data sekunder, seperti daftar nilai mata pelajaran Sejarah, daftar kehadiran siswa, atau profil sekolah, untuk mendukung data kuantitatif.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum kuesioner disebarkan ke sampel penelitian, akan dilakukan uji coba (uji validitas dan reliabilitas) terhadap sejumlah responden di luar sampel (misal: siswa dari sekolah lain yang setara) untuk memastikan bahwa instrumen penelitian akurat dan konsisten dalam mengukur variabel.
- Uji Validitas: Menggunakan [rumus/metode, misal: korelasi Product Moment Pearson] untuk menguji apakah setiap butir pertanyaan mengukur apa yang seharusnya diukur.
- Uji Reliabilitas: Menggunakan
[rumus/metode, misal: Alpha Cronbach]
untuk menguji konsistensi instrumen dalam menghasilkan data yang sama jika diuji berulang kali.
G. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara kuantitatif menggunakan perangkat lunak statistik [sebutkan software, misal: SPSS versi 26].
1. Statistik Deskriptif:
* Digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik data (min, max, mean, median, modus, standar deviasi) dari variabel penggunaan TikTok dan minat belajar Sejarah. Disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase.
2. Uji Asumsi Klasik:
* Sebelum melakukan analisis regresi, akan dilakukan uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas, uji linearitas, dan uji heteroskedastisitas untuk memastikan model regresi yang digunakan layak.
3. Analisis Regresi Linier Sederhana:
* Digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (Penggunaan TikTok) terhadap variabel dependen (Minat Belajar Sejarah).
* Uji Koefisien Determinasi (R2): Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y.
* Uji Signifikansi (Uji t): Untuk menguji apakah pengaruh variabel X terhadap variabel Y signifikan secara parsial.
H. Jadwal Penelitian
| No. | Tahap Kegiatan | Juli 2025 | Agustus 2025 | September 2025 | Oktober 2025 |
| 1. | Pengajuan dan Persetujuan Proposal | X | |||
| 2. | Penyusunan Instrumen Penelitian | X | |||
| 3. | Uji Validitas & Reliabilitas | X | |||
| 4. | Pengumpulan Data | X | |||
| 5. | Analisis Data | X | |||
| 6. | Penyusunan Laporan Penelitian | X | |||
| 7. | Sidang Skripsi | X |
DAFTAR PUSTAKA
(Contoh daftar pustaka. Pastikan sesuai format yang diminta kampus/sekolahmu, misal: APA Style, MLA Style, Harvard Style. Sumber ini harus konsisten dengan kutipan di teks proposalmu dan up-to-date.)
Boyd, D. (2014). It’s Complicated: The Social Lives of Networked Teens. Yale University Press.
Dimyati, & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Primack, B. A., et al. (2017). Association Between Social Media Use and Depression Among US Young Adults. Journal of Adolescent Health, 61(4), 511-516.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
TikTok Official. (2023). Tentang TikTok. Diakses dari [link website resmi TikTok] pada 4 Juli 2025.
[Nama Peneliti 1]. (2020). Pengaruh Penggunaan Instagram terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA. Jurnal [Nama Jurnal], Volume, [Halaman].
[Nama Peneliti 2]. (2021). Dampak Penggunaan Gadget terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMP. Jurnal [Nama Jurnal], Volume, [Halaman].
[Nama Peneliti 3]. (2022). Pemanfaatan YouTube sebagai Media Pembelajaran Sejarah. Jurnal [Nama Jurnal], Volume, [Halaman].
Semoga contoh proposal ini memberikan gambaran yang jelas dan membantumu dalam menyusun proposal penelitianmu sendiri! Selamat berjuang!
