Mari kita bahas cara menulis kutipan yang benar dalam beberapa gaya penulisan popular, seperti APA, MLA, Chicago, dan lainnya berikut ini:
Menulis Kutipan yang Benar
Dalam dunia penulisan akademik, mengutip adalah jantung dari integritas intelektual. Ini adalah cara kita memberikan kredit kepada penulis asli atas ide-ide mereka, membangun argumen kita di atas penelitian yang sudah ada, dan memungkinkan pembaca untuk melacak sumber informasi kita.
Namun, seringkali, menulis kutipan bisa terasa seperti labirin aturan dan format yang membingungkan.
Jangan khawatir! Artikel ini akan memandu Anda memahami cara menulis kutipan yang benar, fokus pada penggunaan gaya-gaya penulisan yang paling umum: APA, MLA, dan Chicago, serta menyentil gaya lain secara singkat.
Memahami dasar-dasar ini akan membantu Anda menghindari plagiarisme dan menyajikan karya tulis yang kredibel.
Mengapa Mengutip Itu Penting?
Sebelum masuk ke teknisnya, mari kita pahami mengapa mengutip itu krusial:
- Menghindari Plagiarisme: Ini adalah alasan utama. Menggunakan ide atau kata-kata orang lain tanpa pengakuan adalah plagiarisme, dan ini adalah pelanggaran akademik yang serius.
- Memberikan Kredibilitas: Kutipan menunjukkan bahwa argumen Anda didukung oleh penelitian dan bukti yang kuat, bukan hanya opini pribadi.
- Memungkinkan Verifikasi: Pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber asli untuk memverifikasi informasi atau menjelajahi topik lebih lanjut.
- Menghormati Karya Orang Lain: Ini adalah etika dasar dalam dunia akademik, mengakui kontribusi intelektual para peneliti lain.
Tiga Gaya Kutipan Utama
Setiap disiplin ilmu atau penerbit seringkali memiliki preferensi gaya kutipan yang berbeda. Tiga yang paling dominan adalah:
1. APA (American Psychological Association) Style
Umum digunakan dalam ilmu sosial, psikologi, pendidikan, dan bisnis. Gaya ini menekankan tanggal publikasi.
2. MLA (Modern Language Association) Style
Populer dalam humaniora, seperti sastra, bahasa, dan seni. Gaya ini berfokus pada nama penulis.
3. Chicago Manual of Style (CMS)
Fleksibel, digunakan dalam sejarah, seni, dan beberapa ilmu sosial. Ada dua sistem utama dalam Chicago:
- Notes and Bibliography: Sering digunakan dalam humaniora, menggunakan catatan kaki atau catatan akhir.
- Author-Date: Mirip dengan APA, digunakan dalam ilmu sosial dan alam.
Panduan Menulis Kutipan yang Benar
Mari kita selami lebih dalam!
1. Gaya APA (American Psychological Association)
APA menggunakan sistem kutipan dalam teks (parenthetical citation) yang menyoroti penulis dan tahun.
Kutipan Langsung (Direct Quotation)
- Kurang dari 40 kata: Masukkan kutipan dalam teks dan apit dengan tanda kutip ganda (” “). Sertakan nama penulis, tahun, dan nomor halaman.
- Contoh: Menurut Jones (2017), “Mengutip secara akurat adalah tanda profesionalisme akademik” (hlm. 15).
- Contoh Lain: “Mengutip secara akurat adalah tanda profesionalisme akademik” (Jones, 2017, hlm. 15).
- 40 kata atau lebih (Block Quote): Mulai di baris baru, indentasi seluruh blok kutipan sekitar 0.5 inci dari margin kiri. Jangan gunakan tanda kutip. Sertakan nama penulis, tahun, dan nomor halaman di akhir blok.
- Contoh: Jones (2017) menyatakan:
Mengutip secara akurat adalah tanda profesionalisme akademik yang tidak dapat ditawar. Ini mencerminkan bukan hanya kejujuran intelektual, tetapi juga ketelitian seorang peneliti dalam menghargai kontribusi orang lain dalam bidang studi mereka. Proses ini penting untuk membangun fondasi argumen yang kuat. (hlm. 15)
Kutipan Tidak Langsung (Paraphrase/Summary)
- Sampaikan ide penulis dengan kata-kata Anda sendiri. Sertakan nama penulis dan tahun. Nomor halaman tidak wajib tetapi disarankan jika Anda mengacu pada bagian spesifik dari teks yang panjang.
- Contoh: Jones (2017) berpendapat bahwa keakuratan dalam kutipan menunjukkan profesionalisme dalam penulisan akademik.
- Contoh Lain: Profesionalisme dalam penulisan akademik terlihat dari keakuratan dalam mengutip (Jones, 2017).
2. Gaya MLA (Modern Language Association)
MLA juga menggunakan sistem kutipan dalam teks (parenthetical citation), tetapi fokusnya pada nama penulis dan nomor halaman.
Kutipan Langsung (Direct Quotation)
- Kurang dari empat baris prosa atau tiga baris puisi: Masukkan kutipan dalam teks dan apit dengan tanda kutip ganda (” “). Sertakan nama penulis dan nomor halaman.
- Contoh: Wordsworth menyatakan bahwa puisi adalah “luapan spontan dari perasaan-perasaan yang kuat” (263).
- Contoh Lain: Puisi adalah “luapan spontan dari perasaan-perasaan yang kuat” (Wordsworth 263).
- Empat baris prosa atau lebih, atau tiga baris puisi atau lebih (Block Quote): Mulai di baris baru, indentasi seluruh blok kutipan 0.5 inci dari margin kiri. Jangan gunakan tanda kutip. Sertakan nama penulis dan nomor halaman setelah tanda baca penutup.
- Contoh: Dalam puisinya, Wordsworth merefleksikan asal-usul seni:
I have said that poetry is the spontaneous overflow of powerful feelings: it takes its origin from emotion recollected in tranquillity: the emotion is contemplated till, by a species of re-action, the tranquillity gradually disappears, and an emotion, kindred to that which was before the subject of contemplation, is gradually produced, and does itself actually exist in the mind. (263)
Kutipan Tidak Langsung (Paraphrase/Summary)
- Sampaikan ide penulis dengan kata-kata Anda sendiri. Sertakan nama penulis dan nomor halaman.
- Contoh: Wordsworth percaya bahwa puisi berasal dari emosi yang kemudian direfleksikan dalam ketenangan (263).
- Contoh Lain: Asal mula puisi, menurut Wordsworth, adalah luapan spontan perasaan kuat yang diingat dalam ketenangan (263).
3. Gaya Chicago (Chicago Manual of Style)
Chicago memiliki dua sistem utama: Notes and Bibliography dan Author-Date.
Sistem Notes and Bibliography (Catatan Kaki/Catatan Akhir)
Sistem ini umumnya digunakan dalam humaniora (sejarah, seni). Kutipan ditunjukkan dengan angka superskrip dalam teks, yang mengarah ke catatan kaki (footnote) di bagian bawah halaman atau catatan akhir (endnote) di akhir bab/dokumen.
- Kutipan dalam Teks:
- Contoh: Penelitian terbaru menunjukkan tren yang menarik.¹
- Catatan Kaki/Catatan Akhir (Pertama Kali Merujuk Sumber):
- ¹ Michael Pollan, The Omnivore’s Dilemma: A Natural History of Four Meals (New York: Penguin Press, 2006), 99.
- Catatan Kaki/Catatan Akhir (Pengulangan Sumber yang Sama, Halaman Berbeda):
- ² Pollan, Omnivore’s Dilemma, 105.
- Kutipan Langsung: Kutipan langsung diapit tanda kutip. Untuk kutipan panjang (lima baris atau lebih), gunakan block quote tanpa tanda kutip, indentasi dari margin kiri. Angka superskrip diletakkan setelah tanda baca penutup.
Sistem Author-Date (Penulis-Tanggal)
Sistem ini mirip dengan APA, digunakan dalam ilmu sosial dan sains. Kutipan dalam teks berisi nama penulis dan tahun, dan kadang-kadang nomor halaman.
- Kutipan Langsung:
- Contoh: “Pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi” (Freire 1970, 72).
- Contoh Lain (Block Quote): Kutipan yang lebih panjang diindentasi sebagai blok, dengan referensi di akhir blok: (Freire 1970, 72).
- Kutipan Tidak Langsung:
- Contoh: Freire (1970) menekankan bahwa pendidikan adalah pembuka potensi individu.
- Contoh Lain: Pendidikan dianggap sebagai kunci untuk membuka potensi (Freire 1970).
Gaya Kutipan Lainnya
Selain APA, MLA, dan Chicago, ada beberapa gaya lain yang penggunannya umum dalam disiplin ilmu tertentu:
- Harvard Style: Mirip dengan APA, menggunakan sistem penulis-tanggal. Populer di Inggris dan Australia.
- Vancouver Style: Penggunaannya dalam ilmu kedokteran dan kesehatan, menggunakan sistem penomoran dalam teks yang sesuai dengan daftar referensi bernomor di akhir.
- IEEE Style: Penggunaannya dalam teknik, komputer, dan elektronika, menggunakan angka dalam tanda kurung siku [1] dalam teks.
Artikel terkait: Cara Cari Referensi Skripsi yang Valid dan Lengkap
Poin Penting untuk Semua Gaya
- Konsistensi: Pilih satu gaya dan patuhi itu secara konsisten di seluruh karya tulis Anda.
- Daftar Pustaka/Referensi: Setiap kutipan dalam teks Anda harus memiliki entri yang sesuai dan lengkap dalam daftar pustaka (APA: References; MLA: Works Cited; Chicago: Bibliography).
- Perangkat Lunak Manajer Referensi: Pertimbangkan untuk menggunakan alat seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote untuk mengelola kutipan dan daftar pustaka Anda secara otomatis. Ini sangat membantu untuk proyek-proyek besar!
- Panduan Resmi: Selalu merujuk pada manual gaya resmi (misalnya, Publication Manual of the American Psychological Association, MLA Handbook, The Chicago Manual of Style) atau panduan dari universitas/instansi Anda untuk detail yang paling akurat.
PENUTUP
Menguasai cara mengutip adalah keterampilan fundamental bagi setiap penulis akademik.
Dengan memahami perbedaan dan aturan dasar dari gaya-gaya populer, Anda akan dapat menyajikan karya tulis yang tidak hanya informatif dan persuasif, tetapi juga etis dan profesional.
Jadi, praktikkan, dan jangan ragu untuk merujuk pada panduan resmi saat Anda membutuhkannya!
Baca juga:
FAQ Singkat: Cara Menulis Kutipan yang Benar
1. Kenapa harus mengutip?
Jawab: Mengutip itu wajib untuk menghindari plagiarisme, membuat tulisanmu kredibel, dan memudahkan pembaca melacak sumber informasimu. Ini etika dasar dalam penulisan akademik.
2. Apa bedanya kutipan langsung dan parafrasa?
Jawab: Kutipan langsung itu ambil kata-kata asli (pakai tanda kutip/blok kutip) dan cantumkan penulis, tahun, halaman. Parafrasa itu sampaikan ide orang lain pakai bahasamu sendiri, tapi tetap cantumkan penulis dan tahun.
3. Gaya kutipan mana yang harus dipakai?
Jawab: Ada APA (ilmu sosial, psikologi), MLA (humaniora, sastra), dan Chicago (sejarah, seni, ada dua sistem). Pilih gaya sesuai bidangmu, instruksi dosen, atau persyaratan penerbit. Selalu ikuti pedoman yang ada!
4. Perlu Daftar Pustaka juga?
Jawab: Ya, sangat perlu! Kutipan di dalam teks/catatan kaki itu cuma penanda singkat. Daftar Pustaka (Referensi/Works Cited) adalah daftar lengkap semua sumber yang kamu pakai, berisi detail informasi yang lengkap agar pembaca bisa menemukan sumbernya.
5. Biar kutipan benar dan konsisten, tipsnya apa?
Jawab: Pahami gaya kutipanmu, selalu rujuk panduan resmi, jaga konsistensi di seluruh tulisan, dan manfaatkan aplikasi manajer referensi (seperti Mendeley, Zotero) untuk otomatisasi. Selalu periksa ulang sebelum selesai!

