Cara Menulis Parafrase yang Baik dan Benar

Berikut adalah artikel “Parafrase: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Menulisnya yang Benar”, cocok untuk pelajar, mahasiswa, dosen, dan penulis akademik yang ingin memahami teknik parafrase dalam penulisan ilmiah.

Apa Itu Parafrase?

Parafrase adalah teknik menyampaikan kembali suatu gagasan atau informasi dari sumber lain dengan menggunakan kata dan struktur kalimat sendiri, tanpa mengubah makna asli.

Dalam dunia akademik, parafrase digunakan untuk menghindari plagiarisme, menyederhanakan kalimat, atau menyesuaikan gaya bahasa penulis.

Contoh:
Teks asli: “Pembelajaran daring memberikan tantangan tersendiri bagi guru dan siswa dalam proses adaptasi teknologi.”
Parafrase: Proses pembelajaran secara online menimbulkan tantangan bagi pendidik dan peserta didik, khususnya dalam beradaptasi dengan penggunaan teknologi.

Tujuan dan Manfaat Parafrase

Tujuan Parafrase:

  1. Menjelaskan kembali ide orang lain dengan gaya bahasa sendiri
  2. Menyesuaikan bahasa sumber agar lebih mudah dipahami
  3. Menyisipkan kutipan ilmiah tanpa menjiplak
  4. Menghindari plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah

Manfaat Parafrase:

  • Meningkatkan kemampuan memahami bacaan
  • Mengasah keterampilan menulis ulang secara akademik
  • Membuat tulisan lebih orisinal dan enak dibaca
  • Menghindari penggunaan kutipan langsung yang berlebihan

Jenis-Jenis Parafrase

1. Parafrase Mekanis

Mengganti kata-kata dalam kalimat asli dengan sinonim, tanpa mengubah struktur kalimat secara signifikan.

Contoh:
Teks asli: “Pendidikan karakter penting untuk pembentukan moral generasi muda.”
Parafrase: “Pengajaran nilai-nilai karakter sangat penting dalam membentuk akhlak anak muda.”

2. Parafrase Struktural

Mengubah struktur kalimat, misalnya dari aktif ke pasif, atau sebaliknya.

Contoh:
Teks asli: “Guru menjelaskan materi dengan sangat jelas.”
Parafrase: “Materi dijelaskan oleh guru dengan penjelasan yang sangat baik.”

3. Parafrase Total (Kombinasi)

Menggabungkan perubahan kata dan struktur kalimat secara menyeluruh, sehingga menghasilkan bentuk baru yang lebih unik namun tetap mempertahankan makna.

Contoh:
Teks asli: “Internet membawa pengaruh besar terhadap cara berpikir generasi milenial.”
Parafrase: “Generasi milenial mengalami perubahan pola pikir yang signifikan akibat kehadiran internet.”

Cara Menulis Parafrase yang Baik dan Benar

Berikut adalah langkah-langkah efektif dalam menulis parafrase:

1. Pahami Isi Teks Asli

Baca secara menyeluruh dan pahami makna inti dari kalimat yang ingin diparafrasekan.

2. Tulis dengan Bahasa Sendiri

Gunakan diksi dan struktur kalimat yang berbeda. Hindari menyalin kata demi kata.

3. Perhatikan Sinonim dan Variasi Kalimat

Gunakan kata-kata dengan makna setara dan ubah struktur agar tidak terlalu mirip.

4. Jaga Makna Tetap Sama

Pastikan makna inti tetap sesuai dengan yang dimaksud penulis aslinya.

5. Cantumkan Sumber Asli

Meskipun kamu menulis ulang dengan bahasa sendiri, sumber tetap harus dicantumkan untuk menghindari plagiarisme.

Contoh Parafrase dalam Penulisan Akademik

Teks Asli:

“Pendidikan di era digital menuntut adanya integrasi teknologi dalam proses belajar-mengajar.” (Hidayat, 2023, hlm. 55)

Contoh Parafrase:

Menurut Hidayat (2023), pembelajaran masa kini harus menggabungkan unsur teknologi agar selaras dengan perkembangan era digital.

Perbedaan Kutipan dan Parafrase

AspekKutipan LangsungParafrase
BentukKata-per-kata dari sumber asliDitulis ulang dengan bahasa sendiri
Tanda kutipYa (menggunakan “…”)Tidak perlu tanda kutip
Gaya bahasaSesuai penulis asliMengikuti gaya penulis karya ilmiah
Wajib sumber?YaYa
PlagiarismeBisa terjadi jika tak menyebut sumberBisa terjadi jika tanpa menyebut sumber

Kesalahan Umum dalam Parafrase

  • Mengganti beberapa kata saja, tetapi struktur kalimat masih sama
  • Tidak menyebutkan sumber (tetap bisa dianggap plagiarisme)
  • Mengubah makna atau menambahkan informasi yang tidak ada
  • Terlalu banyak memparafrase tanpa analisis pribadi

Tips Parafrase Anti-Plagiarisme

  1. Gunakan teknik parafrase + interpretasi pribadi
  2. Jangan hanya mengandalkan sinonim — ubah struktur kalimat
  3. Selalu bandingkan hasil parafrase dengan sumber aslinya
  4. Cek hasil dengan tools anti-plagiarisme seperti Turnitin atau Grammarly
  5. Manfaatkan bantuan aplikasi akademik seperti Quillbot, tetapi tetap edit manual

Kesimpulan

Parafrase adalah keterampilan penting dalam dunia penulisan akademik. Dengan mengubah struktur dan diksi tanpa mengubah makna, kamu bisa membuat tulisan yang orisinal, etis, dan bebas plagiarisme. Jangan lupa tetap mencantumkan sumber sebagai bentuk penghargaan terhadap penulis asli.

FAQ tentang Parafrase

1. Apakah parafrase boleh dari satu paragraf penuh?
Boleh, asalkan kamu menulis ulang dengan bahasa sendiri dan mencantumkan sumber.

2. Apakah parafrase tetap harus menyebut nama penulis dan tahun?
Ya, meskipun kalimat sudah diubah, sumber tetap wajib dicantumkan.

3. Apa aplikasi terbaik untuk membantu parafrase?
Quillbot, Paraphraser.io, Grammarly, serta teknik manual dengan bantuan sinonim dan variasi struktur.

4. Parafrase termasuk plagiarisme tidak?
Jika tidak mencantumkan sumber, tetap dianggap plagiarisme.

Tinggalkan komentar