Mengenal Sistem SKS dan KRS

Masih bingung dengan istilah SKS dan KRS di dunia kampus? Yuk, pelajari apa itu SKS, bagaimana cara kerja KRS, dan tips agar kamu bisa kuliah lancar dan efisien!

Mengenal Sistem SKS dan KRS

Jika kamu baru memasuki dunia perkuliahan, pasti sering mendengar istilah SKS dan KRS. Dua istilah ini menjadi bagian penting dalam perjalanan akademik mahasiswa, karena berhubungan langsung dengan jumlah mata kuliah yang diambil, beban belajar, dan kelulusan.

Agar tidak bingung saat mengisi KRS atau memilih jumlah SKS, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu SKS?

SKS = Satuan Kredit Semester

SKS adalah ukuran beban studi yang harus ditempuh mahasiswa dalam setiap semester. Satu SKS menggambarkan:

  • 50 menit kegiatan tatap muka per minggu
  • 60 menit aktivitas terstruktur (tugas, latihan, diskusi)
  • 60 menit belajar mandiri

Sehingga, 1 SKS = 170 menit kerja akademik per minggu.

Contoh: Jika satu mata kuliah 3 SKS, artinya kamu akan belajar 3 x 170 menit = 510 menit per minggu untuk mata kuliah tersebut.

Fungsi SKS

  • Mengukur beban kerja mahasiswa
  • Menentukan durasi pembelajaran
  • Menentukan jumlah mata kuliah yang bisa diambil per semester
  • Menjadi dasar untuk menyusun kurikulum

Apa Itu KRS?

KRS = Kartu Rencana Studi

KRS adalah formulir atau sistem digital tempat mahasiswa mengisi dan memilih mata kuliah yang akan ditempuh dalam satu semester berdasarkan jumlah SKS yang tersedia.

Biasanya dilakukan pada awal semester melalui sistem online kampus (SIAKAD atau SIMAK).

Proses Pengisian KRS

  1. Cek jadwal pengisian KRS di sistem kampus
  2. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik (PA)
  3. Login ke portal akademik
  4. Pilih mata kuliah sesuai SKS yang diizinkan
  5. Simpan dan cetak KRS sebagai bukti resmi
  6. Verifikasi oleh dosen PA jika dibutuhkan

Catatan: Mahasiswa yang tidak mengisi KRS tidak dianggap aktif kuliah di semester tersebut.

Berapa Jumlah SKS yang Bisa Diambil?

Jumlah SKS maksimal yang bisa kamu ambil tergantung dari IP (Indeks Prestasi) semester sebelumnya:

IP Semester SebelumnyaMaksimal SKS Semester Berikutnya
< 2.0012 SKS
2.00 – 2.4915 SKS
2.50 – 2.9918 SKS
≥ 3.0021 SKS

Jadi, semakin tinggi IP kamu, semakin banyak mata kuliah yang bisa diambil semester depan.

Contoh Perhitungan SKS

Contoh 1:

Mahasiswa A memiliki IP 3.25 → dapat mengambil maksimal 21 SKS
Ia memilih:

  • Bahasa Indonesia (2 SKS)
  • Filsafat Pendidikan (3 SKS)
  • Matematika Dasar (3 SKS)
  • Statistika Pendidikan (3 SKS)
  • Microteaching (3 SKS)
  • Metodologi Penelitian (3 SKS)
  • Bimbingan Konseling (4 SKS)
    Total: 21 SKS ✅

Tips Mengisi KRS dan Memilih SKS

  1. Jangan terlalu ambisius di semester awal
  2. Pilih mata kuliah wajib dulu, baru tambahkan pilihan atau peminatan
  3. Sesuaikan dengan kapasitas waktu dan energimu
  4. Hindari bentrokan jadwal mata kuliah
  5. Konsultasikan KRS dengan dosen PA agar sesuai jalur akademik
  6. Perhatikan sistem prasyarat (beberapa mata kuliah hanya bisa diambil setelah menyelesaikan mata kuliah tertentu)

Apa yang Terjadi Jika Salah Isi KRS?

  • Tidak bisa ikut ujian
  • Tidak terdaftar sebagai peserta mata kuliah
  • Terlambat lulus karena mata kuliah wajib tertunda
  • SKS tidak tercatat di transkrip
  • Bisa terkena sanksi administrasi akademik

KRS Revisi

Beberapa kampus memberi waktu revisi KRS, biasanya 1–2 minggu setelah perkuliahan dimulai. Gunakan waktu ini untuk:

  • Mengganti mata kuliah yang bentrok
  • Menyesuaikan beban studi
  • Memperbaiki kesalahan input awal

Kesimpulan

SKS dan KRS adalah dua sistem yang saling terhubung dan menentukan kelancaran studi kamu di perguruan tinggi. Dengan memahami keduanya, kamu bisa:

  • Menyusun rencana studi lebih baik
  • Menyelesaikan kuliah tepat waktu
  • Menjaga beban belajar tetap seimbang

Mahasiswa cerdas tidak hanya rajin kuliah, tapi juga paham strategi akademik.

Baca juga: 10 Perbedaan Siswa dan Mahasiswa

FAQ tentang SKS dan KRS

1. Apa yang dimaksud 3 SKS?
Itu berarti 3 jam pertemuan kuliah per minggu (sekitar 150 menit) + waktu belajar mandiri.

2. Apakah bisa mengambil lebih dari 24 SKS?
Secara umum tidak. Beberapa kampus bisa memberi izin khusus dengan syarat IPK sangat tinggi.

3. Kalau tidak isi KRS, bisa kuliah?
Tidak. Kamu dianggap cuti akademik jika tidak mengisi KRS.

4. Bagaimana kalau SKS yang saya ambil terlalu berat?
Kamu bisa mengurangi mata kuliah saat masa revisi KRS, jika kampus mengizinkan.

Tinggalkan komentar