Cara Cari Referensi Skripsi yang Valid dan Lengkap

Salah satu kunci utama supaya skripsi kamu cepat selesai adalah referensi. Tapi bukan sembarang referensi. Harus valid, lengkap, dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Masalahnya, banyak mahasiswa yang masih mengandalkan blog, artikel opini, atau sumber yang tidak jelas untuk menyusun tinjauan pustaka. Padahal, skripsi adalah karya ilmiah yang butuh sumber terpercaya.

Nah, artikel ini kita bahas cara mudah mencari referensi skripsi yang sah, lengkap, dan diakui dosen pembimbing. Catat baik-baik, ya!

Cara Cari Referensi Skripsi yang Valid dan Lengkap

1. Pahami Dulu Apa Itu Referensi Ilmiah?

Referensi ilmiah adalah sumber acuan yang:

  • Ditulis oleh ahli di bidangnya
  • Terbit di media ilmiah (jurnal, buku akademik, prosiding, dll.)
  • Disusun dengan standar penulisan ilmiah
  • Dilengkapi identitas jelas: nama penulis, tahun terbit, penerbit/jurnal

Contoh referensi valid:

  • Jurnal nasional terakreditasi (misalnya: Jurnal SINTA)
  • Jurnal internasional (Scopus, DOAJ, dll.)
  • Buku akademik (bukan novel atau opini)
  • Skripsi/thesis/disertasi dari perpustakaan kampus

2. Gunakan Situs dan Platform yang Tepat

Berikut adalah sumber resmi dan terpercaya untuk cari referensi skripsi:

Platform paling populer untuk cari jurnal, tesis, dan kutipan ilmiah. Gunakan kata kunci spesifik + bahasa akademik.
Contoh: “pengaruh media interaktif terhadap hasil belajar siswa”

Repositori nasional jurnal ilmiah di Indonesia. Banyak jurnal dari SINTA 1–6 tersedia di sini.

Cari jurnal berdasarkan bidang studi dan peringkat. Penting untuk pastikan jurnal kamu terakreditasi.

Platform yang menyediakan ribuan artikel penelitian dan skripsi dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia.

  • Perpustakaan Digital Kampus

Hampir semua kampus punya e-library. Di sana kamu bisa akses skripsi terdahulu, buku digital, dan jurnal lokal.

Untuk jurnal internasional. Banyak penulis juga mengizinkan kamu mengunduh full paper secara gratis.

3. Hindari Sumber Ini Kalau Mau Aman

  • Blog pribadi atau artikel opini (tanpa data)
  • Wikipedia (boleh dibaca, tapi jangan dijadikan sumber utama)
  • Slide presentasi yang tidak mencantumkan sumber
  • Website promosi atau komersial (kecuali jika digunakan sebagai data pendukung)

Teknik Mencari Referensi yang Tepat

1. Gunakan Kata Kunci yang Spesifik

Alih-alih menulis “pendidikan karakter”, coba “implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar berbasis Islam”.

2. Cek Tahun Terbit

Pilih referensi yang terbit 5 tahun terakhir, kecuali referensi klasik.

3. Baca Abstrak Dulu

Kalau kamu pakai jurnal, baca abstraknya dulu untuk tahu apakah isinya sesuai dengan topik skripsimu.

4. Lihat Daftar Pustaka Penelitian Lain

Ini trik jitu: lihat referensi dari skripsi atau jurnal lain dan telusuri sumber-sumbernya.

5. Gunakan Aplikasi Manajemen Referensi

Agar referensimu rapi dan mudah dikutip, gunakan aplikasi seperti:

  • Zotero (gratis & mudah digunakan)
  • Mendeley (bisa langsung sitasi di Word)
  • EndNote (biasanya digunakan di jurnal-jurnal internasional)

Langkah-Langkah Mengutip Referensi dengan Benar

Mengutip referensi itu penting banget dalam skripsi. Salah-salah bisa dianggap plagiarisme, lho! Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk mengutip secara ilmiah dan elegan:

1. Baca dan Pahami Dulu Isi Referensi

Jangan langsung salin kutipan. Baca bagian penting (biasanya di abstrak, pendahuluan, atau hasil) dan pahami dulu maksudnya.

2. Tentukan Jenis Kutipan

Ada dua cara mengutip dalam skripsi:

  • Kutipan langsung: Mengambil kalimat persis dari sumber (maksimal 3 baris).
  • Kutipan tidak langsung (parafrase): Menulis ulang ide orang lain dengan gaya bahasamu sendiri (ini lebih dianjurkan).

3. Tulis Sumbernya di Dalam Teks

Gunakan format kutipan sesuai pedoman kampusmu. Contoh dengan gaya APA Style:

  • Kutipan langsung

“Media pembelajaran interaktif mampu meningkatkan partisipasi siswa secara signifikan” (Rahmawati, 2020, hlm. 43).

  • Kutipan tidak langsung

Rahmawati (2020) menyatakan bahwa penggunaan media interaktif terbukti meningkatkan partisipasi belajar siswa.

4. Masukkan ke Daftar Pustaka

Setiap kutipan di dalam teks harus muncul di daftar pustaka di akhir skripsi. Formatnya (APA Style) contoh:

Rahmawati, N. (2020). Pengaruh Media Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa. Jakarta: Prenada Media.

Atau jurnal:

Siregar, D. (2021). Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Akademik. Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(2), 101–112. https://doi.org/xxxxxxx

5. Gunakan Aplikasi Kutipan Biar Rapi

Aplikasi seperti Mendeley, Zotero, atau Word Citation Manager akan membantu kamu:

  • Menyimpan referensi
  • Mengatur format kutipan (APA, MLA, Chicago, dll.)
  • Secara otomatis menyusun daftar pustaka

6. Cek Konsistensi Format

Selalu pakai satu gaya kutipan yang konsisten dari awal sampai akhir. Misal: kalau dari awal pakai APA Style, jangan ganti ke Chicago Style di Bab 3.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Mengutip

  • Mengutip tanpa mencantumkan sumber
  • Menyalin dari Google atau Wikipedia
  • Mengubah kata secara acak tanpa memahami isinya
  • Tidak mencantumkan referensi di daftar pustaka

Dengan mengutip referensi secara benar, kamu menunjukkan bahwa skripsimu punya landasan teori yang kuat dan menghargai karya ilmiah orang lain.

Penutup

Mencari referensi skripsi yang valid dan lengkap bukan hal yang sulit, asal tahu tempat dan caranya. Semakin kuat referensimu, semakin kuat juga argumen dan kualitas skripsimu.

Baca juga:

FAQ: Cara Cari Referensi Skripsi yang Valid (5 Pertanyaan)

1. Apakah saya boleh menggunakan blog atau artikel dari website umum sebagai referensi?
Tidak disarankan. Blog dan artikel umum biasanya tidak melewati proses peer-review dan tidak ditulis oleh ahli, sehingga kurang valid untuk karya ilmiah seperti skripsi.

2. Sumber mana yang paling aman dan diakui dosen untuk referensi skripsi?
Gunakan sumber dari jurnal terakreditasi (SINTA, Scopus, DOAJ), buku ilmiah terbitan resmi, atau skripsi/tesis/disertasi dari perpustakaan kampus.

3. Bagaimana cara tahu kalau sebuah jurnal itu terakreditasi?
Cek nama jurnal tersebut di https://sinta.kemdikbud.go.id. Di sana kamu bisa melihat peringkat SINTA dan afiliasi jurnal.

4. Apakah saya boleh menggunakan artikel berbahasa Inggris?
Boleh banget. Artikel internasional (misalnya dari Scopus, ScienceDirect, Springer, atau ResearchGate) justru sangat disarankan sebagai referensi tambahan.

5. Apakah saya boleh mengambil referensi dari YouTube atau media sosial?
Hanya boleh sebagai data pendukung (misal untuk studi kasus), bukan sebagai referensi ilmiah utama.

6. Apa bedanya kutipan langsung dan tidak langsung?
Kutipan langsung menyalin teks persis dari sumber asli (maks. 3 baris), sedangkan kutipan tidak langsung adalah hasil parafrase dengan gaya bahasa sendiri.

7. Apakah saya harus mencantumkan semua kutipan di daftar pustaka?
Ya. Semua sumber yang dikutip di dalam teks harus muncul di daftar pustaka agar tidak dianggap plagiat.

8. Apa yang terjadi jika saya mengutip tanpa menyebut sumber?
Itu dianggap plagiarisme dan bisa berdampak serius, seperti skripsi tidak diterima atau revisi besar-besaran.

9. Bagaimana cara mengatur kutipan dan daftar pustaka agar rapi?
Gunakan aplikasi seperti Mendeley atau Zotero. Aplikasi ini akan menyusun kutipan dan daftar pustaka secara otomatis sesuai gaya yang dipilih (APA, MLA, dll.).

10. Apakah kutipan dari jurnal harus disalin semua atau boleh disederhanakan?
Boleh disederhanakan dengan parafrase, asalkan maknanya tidak berubah dan tetap mencantumkan sumber.

Tinggalkan komentar