Menerbitkan artikel di jurnal SINTA bukan hanya soal menulis, tapi juga soal strategi. Banyak penulis, terutama pemula, merasa gugup ketika naskah mereka harus melewati “tangan dingin” para reviewer. Wajar saja, karena satu komentar saja bisa menentukan: artikelmu direvisi, ditolak, atau diterbitkan. Tapi tenang, dengan persiapan yang tepat dan sedikit trik, kamu bisa memperbesar peluang untuk lolos review dengan mulus. Yuk, simak tips lengkapnya!
Tips Lolos Review Jurnal SINTA
Salah satu momen paling mendebarkan bagi mahasiswa, dosen, maupun peneliti adalah ketika artikel ilmiahnya memasuki tahap review oleh jurnal terakreditasi SINTA.
Di tahap ini, naskah kamu akan diperiksa dengan teliti oleh reviewer yang tidak mengenal siapa kamu, melainkan hanya fokus pada kualitas karya ilmiahmu.
Meskipun banyak yang menganggap tahap review sebagai momok, sebenarnya ini adalah peluang emas untuk meningkatkan kualitas tulisan kamu—asal kamu tahu cara menaklukkannya.
Nah, artikel ini akan membahas tips paling efektif agar artikel kamu lolos review jurnal SINTA tanpa banyak revisi atau bahkan penolakan. Cocok untuk pemula maupun yang sudah pernah submit tapi belum berhasil publish.
Kenapa Tahap Review Itu Penting?
Dalam proses publikasi jurnal SINTA, review adalah pagar kualitas terakhir sebelum naskah dinyatakan layak untuk dipublikasikan. Reviewer berfungsi sebagai:
- Penjaga mutu ilmiah
- Pendeteksi plagiarisme
- Pengecek orisinalitas dan kebaruan gagasan
- Pemberi masukan untuk penyempurnaan tulisan
Jika kamu lolos dari tahap ini, peluang besar artikelmu akan segera publish!
Kenali Jenis Review Jurnal
Sebelum masuk ke tips, pahami dulu sistem review jurnal. Mayoritas jurnal menggunakan sistem berikut:
- Blind Review: reviewer tidak tahu siapa penulisnya (dan sebaliknya).
- Double Blind Review: identitas penulis dan reviewer saling dirahasiakan.
- Open Review (jarang): identitas terbuka di kedua belah pihak.
Tujuannya? Agar review dilakukan secara objektif tanpa pengaruh jabatan atau nama besar penulis.
10+ Tips Lolos Review Jurnal SINTA
1. Pahami Scope dan Fokus Jurnal
Jangan asal kirim! Sebelum submit, cek dulu:
- Topik yang sering dimuat jurnal
- Gaya penulisan artikel di edisi sebelumnya
- Bidang fokus jurnal (jangan kirim topik pendidikan ke jurnal hukum)
Tips: Selalu baca “Author Guidelines” dan “Aims & Scope” jurnal sebelum menulis!
2. Tonjolkan Kebaruan (Novelty) Secara Jelas
Tunjukkan dengan tegas:
- Apa yang membuat penelitianmu berbeda?
- Masalah apa yang belum banyak dibahas?
- Apa kontribusi artikelmu bagi bidang keilmuan?
Hindari riset “asal ada” atau hanya duplikasi dari jurnal sebelumnya.
3. Tulis Sesuai Struktur Ilmiah Standar
Pastikan artikelmu punya struktur umum:
- Judul
- Abstrak
- Kata kunci
- Pendahuluan
- Metodologi
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan
- Daftar Pustaka
Dan, jangan lupa: tiap jurnal bisa punya template berbeda.
4. Gunakan Data yang Sahih dan Analisis Mendalam
Tampilkan:
- Data primer dan/atau sekunder yang valid
- Tabel, grafik, dan hasil statistik yang lengkap
- Penafsiran dan analisis yang tidak dangkal
Reviewer akan menilai: Apakah data cukup mendukung kesimpulan?
5. Bersihkan dari Kesalahan Bahasa dan Plagiarisme
Artikel yang isinya bagus sekalipun, akan langsung ditolak jika penuh typo atau terindikasi plagiarisme.
Gunakan tools seperti:
- Turnitin/Plagscan: hindari similarity di atas 20%
- Grammarly/Typoonline: untuk cek grammar dan kalimat tidak efektif
Bonus: Baca keras-keras naskahmu untuk mengetahui kalimat yang janggal!
6. Lengkapi Semua Dokumen Pendukung
Biasanya kamu harus upload:
- Naskah utama (tanpa nama penulis)
- Naskah lengkap (dengan identitas penulis)
- Surat pernyataan orisinalitas
- Cover letter (pengantar)
- Curriculum vitae akademik (jika diminta)
Jangan malas baca checklist jurnal ya. Kelalaian kecil bisa bikin naskah dikembalikan.
7. Tulis Cover Letter yang Meyakinkan
Jelaskan secara ringkas:
- Apa yang dibahas dalam artikel?
- Kenapa artikelmu penting?
- Mengapa jurnal tersebut cocok?
Singkat, jelas, profesional. 1 paragraf saja cukup.
8. Jawab Komentar Reviewer Secara Detail
Jika artikel kamu masuk tahap revisi, jawab komentar reviewer satu per satu:
Contoh:
Reviewer: “Tolong tambahkan penjelasan mengapa menggunakan metode studi kasus.”
Jawaban: “Sudah ditambahkan pada halaman 5 paragraf 2 dengan penjelasan bahwa studi kasus dipilih karena…”
Selalu kirim dua versi naskah:
- Naskah revisi dengan highlight
- Naskah bersih
Alasan Umum Artikel Ditolak oleh Reviewer
Biar bisa menghindarinya, ini dia beberapa alasan yang sering membuat artikel ditolak:
- Tidak ada kebaruan/topik terlalu umum
- Tidak mengikuti format/template jurnal
- Referensi kurang relevan atau terlalu usang (>10 tahun)
- Metode tidak jelas atau tidak valid
- Pembahasan dangkal (tidak menjawab rumusan masalah)
- Banyak kesalahan bahasa
- Plagiarisme tinggi
- Tidak ada kontribusi ilmiah yang signifikan
Jangan anggap penolakan sebagai akhir. Jadikan itu umpan balik untuk versi lebih baik!
Revisi Minor vs Major: Bedanya Apa?
- Revisi Minor:
- Perbaikan kecil (bahasa, referensi, kutipan)
- Biasanya tanda artikel kamu nyaris publish
- Tanggapi cepat, jangan ditunda
- Revisi Mayor:
- Perubahan besar (struktur, data, metode)
- Jangan patah semangat
- Anggap ini coaching gratis dari reviewer profesional
Tips Tambahan
Biar nggak dadakan saat submit, sejak awal kamu bisa:
- Menulis dengan gaya jurnal
- Mengutip sumber dari jurnal ilmiah, bukan blog
- Menyusun daftar pustaka sejak awal
- Konsultasi dengan dosen atau teman yang sudah publish
Penutup
Lolos review jurnal SINTA bukan keberuntungan, tapi hasil dari:
- Penulisan yang disiplin
- Strategi yang tepat
- Keberanian untuk revisi
- Dan mentalitas untuk terus mencoba
Kalau kamu sudah membaca artikel ini sampai akhir, kamu sudah satu langkah lebih siap dibanding mereka yang hanya menebak-nebak proses publikasi. Tinggal dipraktikkan!
FAQ Singkat
1. Apakah reviewer tahu siapa penulisnya?
Tidak, sistem review biasanya bersifat blind review.
2. Kalau artikel ditolak, boleh dikirim ke jurnal lain?
Boleh, selama artikel belum pernah diterbitkan dan sudah direvisi.
3. Apa boleh kirim ke dua jurnal sekaligus?
Tidak. Ini termasuk pelanggaran etika akademik.
4. Bolehkah menulis berdua atau bertiga?
Sangat boleh. Bahkan artikel kolaboratif sering lebih kuat secara isi.
5. Apakah mahasiswa S1 boleh publikasi di jurnal SINTA?
Tentu boleh! Banyak mahasiswa S1 yang berhasil tembus jurnal SINTA.